Cara Memahami Penyebab Keguguran

Jumat, 23 Juli 2010

Berbicara tentang keguguran adalah hal yang tidak menyenangkan. Dan lebih menyedihkan jika ini terjadi pada pasangan yang ingin sekali memiliki momongan, tapi kemudian mengalami keguguran.



Nah artikel hari ini akan membahas sedikit tentang keguguran, penyebabnya, tanda-tandanya, dan apa yang harus diperhatikan oleh setiap wanita hamil (dan juga suaminya).
Keguguran -atau dalam bahasa medis dikenal dengan sebutan aborsi spontan- secara definisi adalah keluarnya hasil pembuahan (embryo) atau janin sebelum ia mampu bertahan hidup. Sekitar 80% keguguran terjadi pada trimester awal, sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu (sering juga disebut early miscarriage). Jadi bagi para wanita hamil yang telah memasuki trimester 2, boleh lebih tenang, karena angka kejadian keguguran akan menurun drastis.

Nah, sebenarnya apa sih penyebab keguguran?
Sebagian besar penyebab keguguran diteliti disebabkan oleh faktor kromosom atau faktor genetik. Tapi penyebab pasti sebenarnya sulit untuk diketahui, karena banyak keguguran yang sebenarnya terjadi sangat dini -sedemikian sehingga seorang wanita belum menyadari bahwa dirinya hamil.
Faktor lain seperti usia, kurang vitamin, riwayat keguguran sebelumnya, kelainan hormonal, dan penyakit menular seksual juga bisa menjadi penyebab terjadinya keguguran. Belum lagi masalah kelainan anatomi organ reproduksi wanita yang tentunya mempengaruhi gagalnya kehamilan normal.
Beberapa tanda keguguran yang perlu diketahui wanita hamil -terutama yang berada di trimester 1 kehamilannya- adalah:
  • terjadinya kram di perut bagian bawah (kadang bisa terasa begitu hebat)
  • terjadinya perdarahan per vaginam - seperti suatu menstruasi
  • terjadinya spotting/perdarahan ringan, tapi terus menerus dalam beberapa hari
Jika wanita hamil mengalami tanda-tanda keguguran tersebut, segera konsultasikan dengan dokter Anda, untuk mendapat kepastian diagnosa dan juga penanganan yang tepat. Jika yang terjadi hanya ancaman keguguran, maka sebisa mungkin kehamilan akan dipertahankan -dengan obat dan istirahat. Tapi jika sudah terjadi abortus/keguguran, dan tidak ada lagi tanda kehidupan janin, maka kehamilan tidak bisa dipertahankan.
Faktanya, seorang wanita yang sempat mengalami perdarahan ringan (spotting) pada kehamilan trimester awal, kebanyakan berlanjut pada suatu kehamilan yang sehat hingga saat melahirkan.
Seandainya pun telah terjadi keguguran, wanita dan pasangannya sebaiknya tidak terlalu larut dalam kesedihan, karena biasanya setelah 2-3 siklus haid, kemungkinan untuk hamil lagi cukup besar.
Pada artikel berikutnya, saya akan membahas jenis-jenis keguguran, dan penanganannya.

0 Welcome to the cyber world:

Posting Komentar